Dia juga merasakan sakit di bagian kepala, setelah rambutnya dijambak dan dipukul. Merasa tak terima dia telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Kediri Kota.
"Laporan kami terima kemarin sore dan sekarang sedang dalam penanganan Satuan
Reskrim," kata Kasubbag Humas Polres Kediri AKP Surono, saat ditemui wartawan di Mapolres, Jumat (11/2/2011).
Surono menambahkan, pihaknya sudah memeriksa pelapor dan terlapor. Hasilnya, penganiayaan bermula saat jam pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung di salah satu kelas SMK PGRI 1.
Di sela-sela proses pembelajaran, Mahardi mendapati Putut tak memperhatikan mata pelajaran yang disampaikan, dengan terus bersenda gurau bersama teman di bangku sebelahnya. Bermula dari keinginan menegur Mahardi meminta Putut maju ke depan kelas.
Namun permintaan tersebut tak diindahkan, hingga memaksa Mahardi mendatangi Putut dan memaksanya maju ke depan kelas. Seakan kehilangan kesabaran, dia memukul dan menedang Putut di hadapan teman-teman sekelasnya, hingga tersungkur. Seakan tak puas, dia lantas memaksa siswanya keluar dari kelas.
Kasus penganiayaan akhirnya terbongkar, setelah orang tua Putut, Sriati curiga luka lebam di muka anaknya. Saat didesak Putut mengaku telah dipukul dan ditendang oleh gurunya, hingga kejadian itu dilaporkan ke polisi.
"Kami sebenarnya sudah berusaha mendamaikan mereka, karena kejadiannya terjadi di lingkungan sekolah. Karena tidak ada titik temu, kejadian ini akhirnya tetap kami proses," jelas Surono.
Akibat perbuatannya, Mahardi terancam hukuman maskimal 4 tahun penjara. Dia dianggap melanggar Pasal 352 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan hingga orang lain terluka.
"Tapi karena ancaman hukumannya kurang dari 5 tahun penjara, tersangka tidak kami tahan. Kasusnya tetap lanjut dan dia kami kenakan wajib lapor, sebelum nanti kasusnya disidangkan," jelas Surono.
Akibat peristiwa tersebut, kini Putut belum bisa masuk sekolah karena masih menjalani rawat jalan, dan semua biaya ditanggung sepenuhnya oleh pihak sekolah.
"Ya kita obati semaksimal mungkin dari dokter, kalau perlu rawat inap ya kita inapkan" jelas kepala sekolah SMK PGRI 1 Kediri Roji'un kepada majalahbuser.com. (pri/bsr)